Bumi dengan segenap isinya diwariskan kepada manusia. Bukankah kita semua telah mendengar kabar tentang penciptaan manusia dan alam semesta. Manusia makhluk yang terpilih menjadi kalifah di muka bumi oleh sebab itu seyogyanya kita berkewajiban menjaga keseimbangan alam ini.
Aceh, dengan hutan yang ditetapkan menjadi paru-paru dunia dan rumah bagi satwa butuh aktivis lingkungan hidup. Ditengah maraknya pembalakan liar dan perburuan satwa harusnya sudah ada tindakan atas perusak lingkungan. Kita patut bertanya-tanya kenapa gajah selalu merusak tanaman warga. Ada sesuatu terjadi di hutan sana. Beberapa bulan yang lalu tepatnya bulan november tahun lalu kita dikejutkan dengan penemuan bangkai gajah tanpa gading. Kita juga sering jumpai pedagang daging rusa dipinggir jalan nasional. Belum lagi kita lihat pedagang burung dan berbagai jenis satwa lainnya. Seolah-olah ada pembiaran terhadap pelaku.
Mari kita jadi aktivis lingkungan hidup dan menjaga bumi dari kerusakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar